''Hiburlah kita dengan salat, hai Bilal!'' Sabda
singkat Nabi Muhammad Saw ini dikatakan ketika sahabat Bilal -- orang pertama
dari kalangan budak yang dimerdekakan dan sekaligus masuk Islam -- sedang
tampak lesu menghadapi penatnya kehidupan. Tiada air pelepas dahaga, atau
kesejukan penyegar vitalitas kehidupan, kecuali setelah ia mendapat teguran
dari Nabi tadi.
Apalagi, dalam kehidupan era globalisasi yang sarat kesibukan sekarang, banyak
orang dilanda stres. Kita dipacu bekerja keras agar bisa bersaing dengan yang
lainnya untuk mencapai puncak karir. Tak jarang seseorang harus melakukan
hal-hal yang dilarang agama untuk mencapai keinginannya. Itu pun terkadang
masih gagal juga.
Dalam kehidupan, kita menghadapi banyak macam tekanan. Misalnya, tekanan untuk
maju, meski kemudian gagal sehingga harus menghadapi tekanan lainnya lagi. Kita
begitu sibuk mencari jalan menuju sukses. Dan karena kesibukan itu, terkadang
kita sampai menyatakan uzur salat. Bahkan, ada dari kita yang menganggap salat
mengganggu atau menghambat produktivitas kerja.
Tapi sebaliknya, bila merasa perlu beristirahat, kita mencari hiburan dengan
mengeluarkan biaya banyak dan membuang waktu yang berharga. Antara lain
menonton film, pergi ke diskotik, atau sekedar pelesir di tepi pantai. Semua
bentuk hiburan itu diupayakan sebagai obat penghilang kepenatan.
Mungkinkah kita mendapat keinginan itu? Wallahu 'alam. Namun, sejumlah data
penelitian psikologis menunjukkan potensi orang stres semakin meningkat sejalan
dengan banyaknya tempat hiburan. Model-model hiburan yang disuguhkan sekarang
dinilai hanya mampu menghilangkan rasa stres sejenak. Begitu kita keluar dari
tempat hiburan, dan kembali bekerja seperti biasa, stres pun datang kembali.
Dalam konteks inilah ajakan Nabi kepada sahabat Bilal yang tersebut di atas
menemukan maknanya. Allah dalam Alquran berfirman, ''Tidak akan tenang
seseorang tanpa melakukan zikir pada Allah.'' Para
ulama menafsirkan sabda Nabi di atas dengan, Sa'atan wa sa'atan (''sesaat dan
sesaat'').
Maksudnya, sebagai seorang muslim, manakala datang segala kepenatan,
kegelisahan dan keresahan usai mencari rezeki seharian, kita wajib mencari
tempat hiburan. Namun, tempat hiburan yang sesuai dengan petunjuk Allah dan
Rasul-Nya adalah berzikir kepada Allah, membaca Alquran dan melaksanakan segala
yang disunnatkan-Nya.
semoga bermanfaat
Rosalita roschendy
sumber foto : Google